Perkembangan kemajuan suatu bangsa untuk mampu mengangkat harkat dan martabat bangsanya sangat ditentukan oleh peran bangsa itu sendiri. Indonesia tidak bisa mengandalkan negara lain untuk menentukan arah tujuan rumah tangganya sendiri, karena selain menyangkut harga diri, sikap ketergantungan terhadap negara lain akan sangat berbahaya perkembangan Indonesia. Peran serta seluruh bangsa dan masyarakat Indonesia sangatlah diperlukan, dan Al-Zaytun tidak pernah menyia-nyiakan waktu untuk terus memberikan sumbangan berarti bagi bangsa tercinta ini.
Bangkit !
Bangkit itu susah. Susah Melihat orang lain susah.
Senang melihat orang lain senang.
Bangkit itu takut, takut korupsi.
Takut memakan yang bukan haknya.
Bangkit itu mencuri !
Mencuri perhatian dunia dengan prestasi.
Bangkit itu marah. Marah bila martabat bangsa dilecehkan.
Bangkit itu malu. Malu menjadi benalu. Malu karena minta melulu.
Bangkit itu tidak ada.
Tidak ada kata menyerah. Tidak ada kata putus asa.
Bangkit itu Aku. Untuk Indonesiaku.
_____________________________________
Menghayati 100 Tahun Kebangkitan Indonesia
Bangkit !
Bangkit itu susah. Susah Melihat orang lain susah.
Senang melihat orang lain senang.
Bangkit itu takut, takut korupsi.
Takut memakan yang bukan haknya.
Bangkit itu mencuri !
Mencuri perhatian dunia dengan prestasi.
Bangkit itu marah. Marah bila martabat bangsa dilecehkan.
Bangkit itu malu. Malu menjadi benalu. Malu karena minta melulu.
Bangkit itu tidak ada.
Tidak ada kata menyerah. Tidak ada kata putus asa.
Bangkit itu Aku. Untuk Indonesiaku.
(Dedi Mizwar, 100 tahun kebangkitan Indonesia).
<< Home